Manny Pacquiao berencana kembali bertinju di Olimpiade Paris 2024
Ikon tinju Filipina Manny Pacquiao, yang terkenal karena kariernya yang gemilang, telah memperoleh banyak penghargaan, namun ada satu pencapaian penting yang luput dari perhatiannya—sebuah medali di Olimpiade. Hebatnya, ‘Pacman’ yang legendaris belum pernah menghiasi panggung Olimpiade Musim Panas, meski menjadi pembawa bendera Filipina saat upacara pembukaan.
Pada tahun 2016, Pacquiao memiliki peluang untuk berkompetisi, berkat revisi peraturan yang mengizinkan petinju berusia di bawah 40 tahun untuk mengikuti kompetisi. Namun, ia memilih untuk fokus pada karir politiknya yang sedang berkembang di Filipina. Kini, di usianya yang ke-44 tahun, ada berita menggembirakan yang akan segera terjadi. Presiden Komite Olimpiade Filipina telah mengonfirmasi keinginan Pacquiao untuk berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024. Saksikan juara dunia tinju beraksi dengan peluang taruhan menarik dari Nextbet.
Untuk mengamankan tempat di Olimpiade Paris, Pacquiao menghadapi jalur kualifikasi yang paling penting—Asian Games mendatang, di mana batas usia untuk kompetisi tinju ditetapkan 40 tahun. Untungnya, ada dua jalur tambahan untuk kualifikasi. Awal tahun 2024, dua turnamen kualifikasi Olimpiade akan kembali memberikan peluang bagi Pacquiao untuk mengamankan tempatnya.
Pacquiao juga berpotensi lolos melalui aturan universalitas. Pada tahun 2016, tinju Olimpiade hanya diperuntukkan bagi petinju amatir. Pernyataan baru-baru ini dari Tolentino, Presiden Komite Olimpiade Filipina, menegaskan kembali keinginan Manny Pacquiao untuk mewakili negaranya di Olimpiade Musim Panas untuk pertama kalinya:
“Kubu Senator Pacquiao menyampaikan bahwa idola ring Filipina kami ingin bertarung di Paris,” kata Presiden Komite Olimpiade Abraham Solentino.
Absennya petinju kidal terbaik dalam sejarah tinju di Olimpiade Musim Panas telah menjadi kekosongan yang menyedihkan dalam kariernya yang luar biasa. Pound demi pound, Pacquiao berdiri sebagai salah satu olahraga terhebat sepanjang masa. Dengan 39 kemenangan KO atas namanya, panggung Olimpiade bisa saja menampilkan bakat luar biasa yang dimilikinya. Namun, perlu dicatat bahwa aturan universalitas telah menimbulkan tantangan di masa lalu, karena para veteran berpengalaman dan juara dunia terkadang dikalahkan oleh pesaing amatir.
Di usia 45 tahun, beban fisik yang harus ditanggung saat berkompetisi dalam pertandingan tinju saat mewakili negara tidak bisa dianggap remeh. Meskipun belum dipastikan apakah Senator Pacquiao akan berpartisipasi dalam kualifikasi awal tahun 2024, dunia olahraga menantikan berita lebih lanjut tentang impian Olimpiade yang menarik ini. Dapatkan update terkini dari dunia tinju hanya di Nextbet Sports.